Mengenal Virus Influenza Secara Lengkap dengan Penanganannya


   
         Hello kupasers ! , Di dalam kondisi seperti sekarang ini , kita harus menjaga kesehatan dan memperkuat imun didalam tubuh kita , agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Tapi.. tahukah kamu bahwa virus dapat cepat menular dengan cepat? , nahh.. kali ini kita akan membahas soal virus influenza yang pastinya sobat-sobat kupasers pasti pernah merasakannya dan cukup sering juga tertular.

         influenza atau biasa disebut sebagai flu, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan demam, mempengaruhi hidung, tenggorokan, saluran pernapasan dan, kadang-kadang, paru-paru. Influenza disebabkan oleh RNA virus dari keluarga Orthomyxoviridae (virus influenza), yaitu virus tipe A atau B.

Tanda dan Gejala

        Gejala influenza dapat mulai tiba-tiba satu atau dua hari setelah terinfeksi. Biasanya gejala pertama, penderita merasakan kedinginan atau sensasi dingin. Demam dapat muncul di hari pertama dengan suhu tubuh berkisar 38-39°C . Banyak penderita yang merasa begitu sakit sehingga harus berada di tempat tidur selama beberapa hari, dengan sakit dan nyeri di seluruh tubuh, terutama di punggung dan kaki.

        Gejala influenza dapat meliputi: demam disertai menggigil atau gemetar (rigor), batuk, hidung tersumbat, badan sakit, kelelahan. Selain itu, sakit kepala, dengan sakit yang dirasakan di sekeliling dan di belakang mata. Cahaya terang bisa memperburuk sakit kepala. Kulit teraba hangat dan kemerahan, terutama di daerah wajah. Mulut dan tenggorokan berwarna kemerahan, mata berair dan bagian putihnya mengalami peradangan ringan. Kadang-kadang bisa terjadi mual dan muntah, terutama pada anak-anak.

        Sebagian besar orang yang terinfeksi sembuh dalam satu hingga dua minggu tanpa memerlukan perawatan medis. Namun, dalam sangat muda, orang tua, dan orang-orang dengan kondisi medis serius lainnya (mis. penderita penyakit jantung, paru-paru atau sistem saraf), infeksi dapat mengakibatkan komplikasi yang parah, dan bahkan kematian. Influenza dapat menyebabkan peradangan di saluran pernapasan, seperti bronchitis dan pneumonia (oleh virus atau bakteri). Influenza juga bisa menimbulkan komplikasi peradangan otak (encephalitis), jantung (myocarditis) atau otot (myositis).


Penularan

        Virus ditularkan melalui air liur terinfeksi yang keluar pada saat penderita batuk atau bersin; atau melalui kontak langsung dengan sekresi (ludah, air liur, ingus) penderita. Biasanya, influenza ditularkan melalui udara dengan batuk atau bersin yang dapat menciptakan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat menular melalui kontak langsung dengan kotoran burung atau hidung, atau melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi. Airborne aerosol telah diduga menyebabkan sebagian besar infeksi.

Influenza dapat menyebar dalam tiga cara utama:
  • Oleh transmisi langsung (ketika orang yang terinfeksi bersin langsung ke arah mata, hidung atau mulut orang lain)
  • Rute lintas udara (ketika seseorang menghirup aerosol yang diproduksi oleh seseorang yang terinfeksi melalui batuk, bersin atau meludah)
  • Melalui transmisi dari tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak pribadi langsung seperti berjabat tangan.

        Lama waktu virus influenza bertahan di udara dipengaruhi oleh tingkat kelembaban dan radiasi UV: dengan kelembaban rendah dan kurangnya sinar matahari mungkin membantu kelangsungan hidupnya. Lamanya waktu virus akan menetap pada suatu permukaan benda bervariasi; virus bertahan hidup selama satu sampai dua hari pada benda keras, permukaan yang tidak berpori seperti plastik atau logam; selama sekitar lima belas menit dari kertas kering, dan hanya lima menit pada kulit. Namun, jika virus terdapat dalam lendir, ini dapat melindunginya lebih lama (hingga 17 hari pada uang kertas). Virus-virus influenza dapat dinonaktifkan oleh sinar matahari, desinfektan dan deterjen. Sering mencuci tangan mengurangi risiko infeksi.

Penanganan

Waspada Pandemi Influenza, Kemenkes Simulasi Siaga | bssn.go.id

        Penderita flu disarankan untuk banyak beristirahat, minum banyak cairan, menghindari kelelahan, menghindari penggunaan alkohol dan merokok. Tirah baring sebaiknya dilakukan segera setelah gejala timbul sampai 1-2 hari setelah suhu tubuh kembali normal.
Untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri otot, dapat memakai obat seperti asetaminofen (parasetamol), aspirin, ibuprofen atau naproksen

        Namun, anak-anak dan remaja harus menghindari minum aspirin selama infeksi influenza (terutama influenza tipe B), karena dapat menyebabkan Reye's syndrome, yang meskipun jarang terjadi tetapi dapat berakibat fatal.Obat lainnya yang biasa diberikan adalah dekongestan hidung dan penghirupan uap.

Infeksi sekunder oleh bakteri seperti pada pneumonia bakterial diobati dengan antibiotik.

Pencegahan


        
        Pencegahan penyakit flu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengendalian infeksi dan vaksinasi.
Pengendalian infeksi dapat dilakukan dengan cara :

-.Menjaga kesehatan pribadi yang baik.
-. Menjaga kebersihan seperti: tidak menyentuh mata, hidung atau mulut; sering mencuci tangan (dengan sabun dan air, atau alkohol).
-. Menghindari kontak dekat dengan orang sakit.

Bagi para penderita :

-. 
menggunakan masker wajah.
-. menutupi mulut dan hidung misalnya dengan saputangan ketika batuk dan bersin.
-. tinggal di rumah sendiri jika Anda sakit.
-. tidak meludah di sembarang tempat.
-. tidak membuang tissue atau kain yang terkontaminasi lendir hidung, ludah, liur atau air mata di sembarang tempat.
-. tidak merokok.
-. Menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan ruangan atau peralatan yang digunakan oleh penderita dengan alkohol, ammonium kuaterner, atau pemutih klorin yang diencerkan.

        Vaksinasi terhadap influenza dengan vaksin influenza sering direkomendasikan untuk kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak dan orang tua, atau pada orang yang menderita asma, diabetes, penyakit jantung. Vaksinasi sebaiknya dilakukan setiap tahun.

        Vaksin influenza mengandung virus influenza yang tidak aktif (dimatikan) atau partikel-partikel virus. Suatu vaksin bisa bersifat monovalen (1 spesies) atau polivalen (biasanya 3 spesies).
Suatu vaksin monovalen bisa diberikan dalam dosis tinggi untuk melawan suatu jenis virus yang baru, sedangkan suatu vaksin polivalen menambah pertahanan terhadap lebih dari satu jenis virus. Untuk keperluan ini, konsultasikan dengan dokter Anda.


Baca juga :

Thanks

Previous Post Next Post